WANITA DI TEPI JALAN
Sudah hampir satu jam aku melihatnya di sana. Seorang
wanita tua renta sedang duduk di tepi jalan. Penampilannya terlihat sangat
lusuh dan juga kotor. Aku bisa menebak kalau wanita tua itu sama sekali belum
membersihkan tubuhnya. Tetapi aneh sekali. Aku sama sekali tak melihat ada
siapa pun yang menemaninya duduk di tepi jalan.
Teriknya sinar matahari sama sekali tak membuatnya
terganggu. Ia sama sekali
tak bergeser dari tempatnya duduk. Sesekali ia mengelap keringat yang mengalir mengenai
keningnya. Tatapan mata wanita tua itu tertuju pada orang-orang yang
berlalu-lalang melewatinya. Beberapa kali kulihat wanita tua itu menadahkan
tangannya, meminta bantuan kepada orang-orang yang melewatinya. Tetapi
sayangnya, tak ada satu pun dari mereka yang terketuk hatinya untuk membantu
wanita tua itu.
Di saat aku berharap
ada seseorang yang peduli pada wanita tua itu, ternyata aku sendiri sudah
mengabaikannya. Sejak tadi aku hanya melihatnya di kejauhan, tanpa ada pergerakan
apa pun untuk membantunya. Seketika itu juga, aku melangkahkan kedua kakiku
menghampirinya. Aku langsung mengambil beberapa lembar uang dan memberikannya
pada wanita tua itu. Dengan matanya yang berkaca-kaca, wanita tua itu mengambil
uang yang kuberikan padanya. Aku bisa melihat ada kegembiraan yang terpampang
di wajahnya saat menerimanya. Saat aku melihat wajahnya, aku bisa merasakan
kedamaian di dalam hatiku.